Pro Mark : Bagi teman-teman yang memiliki artikel untuk dimuat pada jurnal ini dapat dikirimkan kepada kami, dapat via e-mail ke : kana_ati@yahoo.com atau ikbali@yahoo.com atau sedan_alus@yahoo.com

Senin, 12 Desember 2011

Norma dan Etika Bisnis yang Islami dalam Meningkatkan Niat Beli Kembali Konsumen (Customer Repurchase Intentions)

oleh : Saryono

(Dipublikasikan pada : ProMark Vol.2 No.1 Juni 2011, hal.64-70)

ProMark Reg :0060611

ABSTRAK

Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau moralitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral berbeda dengan etika. Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenai baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Berbuat curang kepada orang lain adalah perbuatan buruk. Ini berada pada tataran moral, sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa berbuat curang kepeda orang lain itu buruk apa alasan pikirannya, merupakan lapangan etika. Untuk mewujudkan Tujuan Bisnis yang sesuai dengan syariat Islam perlu diperhatikan Strategi bisnis yang digunakan dan tentunya dengan Etika Bisnis yang Islami.

Keywords : Etika Bisnis, Strategi Bisnis, Tujuan Bisnis

1. Pendahuluan

Islam tidak pernah memisahkan bisnis dengan etika, sebagaimana tidak pernah memisahkan ilmu dengan akhlak, politik dengan etika, perang dengan etika dan kerabat sedarah daging dengan kehidupan Islam. Islam adalah risalah yang diturunkan Allah melalui rasul untuk membenahi akhlak manusia. Nabi Muhammad saw bersabda, “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia.”

Islam juga tidak memisahkan agama dengan negara dan materi dengan spiritual sebagaimana yang dilakukan Eropa dengan kosep sekularismenya. Islam juga berbeda dengan konsep kapitalisme yang memisahkan akhlak dengan ekonomi.

Manusia muslim, individu maupun kelompok, dalam lapangan bisnis disatu sisi diberi kebebasan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, namun disisi lain, ia terikat dengan iman dan etika sehingga ia tidak mutlak dalam menginvestasikan modalnya atau membelanjakan hartanya. Masyarakat muslim tidak bebas tanpa kendali dalam memproduksi segala sumber daya alam, medistribusikannya, atau mengkonsumsinya.

Para pakar ekonomi non muslim mengakui keunggulan sistem bisnis Islam. Menurut mereka, Islam telah sukses menggabungkan etika dan bisnis, sementara sistem kapitalis dan sosialis . . . .. . . (baca_selengkapnya)

Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management).
e-mail ke :kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id

Butuh Artikel lainnya?, click di :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar